Sampai saat ini kaum minoritas dalam (hal ini adalah kaum waria) masih sangat susah mendapatkan tempat di masyarakat dalam hal apapun, stigma negatif selalu ditujukan kepada mereka. Pada akhirnya apapun yang mereka perbuat selalu menjadi bahan pembicaraan negatif bahkan jika mereka melakukan sesuatu yang seriuspun stigma tersebut masih melekat, hal itu menjadikan kaum waria terjebak dalam stigma itu sendiri. Seperti sudah menjadi sesuatu yang indentik bahwa kaum waria itu selalu harus tampil dengan kelucuan, kenorakan dan jadi bahan tertawaan, pada akhirnya stigma ini juga membatasi langkah atau perkembangan kreatifitas mereka.
Akan tetapi ada beberapa orang atau kelompok dari kaum waria ini yang mencoba mendobrak stigma negatif masyarakat tersebut. Adalah sebuah kelompok waria yang menamakan diri mereka Amuba, diinisiasi oleh seseorang dari mereka yang sudah terlebih dahulu terjun di bidang seni dibanding anggota lainnya. Kami sangat menghargai dan mendukung semangat mereka dengan memfasilitasi kebutuhan latihan mereka, membentuk kelompok yang berformat grup vokal. Pada awalnya mereka juga sedikit terjebak dengan stigma tersebut, merasa diri mereka adalah kaum minoritas dan cuma melakukan seperti apa yang biasa dilakukan, dari bebrapa kali diskusi antara bebrapa pihak termasuk beberapa pihak yang berperan sebagai fasilitator dan produser project tersebut, akhirnya mereka myakinkan diri untuk tidak membeda bedakan gender dan tidak merasa bahwa mereka adalah kaum minoritas yang patut dimaklumi. Perkembanganya proses pembentukan grup vocal tersebut dijalani dengan serius sebagaimana mestinya, dengan metode latihan sebagaimana mestinya juga, karena dalam wilayah musik tidak ada perbedaan status.
Seiring berjalannya proses yang tidak mudah, penuh konflik dan perselisihan akhirnya berjalan dengan baik. Sangat menarik karena tidak hanya konteks musik saja yang dimuat dalam project ini, akan tetapi konteks sosial tentang masalah minoritas kaum tersebut. Dengan dibantu beberapa pihak akhirnya tercipta juga lirik-lirik yang dijadikan lagu dalam project ini. Lirik menarik yang menceritakan tentang kehidupan , kegelisahan dan harapan mereka. Sampai saat ini Amuba telah mengadakan beberapa pertunjukan dan semarang sedang proses reman albumnya yang direncanakan akan sager dirilis. Project ini nantinya diharapkan dapat menjadi pemicu, tidak hanya untuk kaum minoritas saja, akan tetapi bagi siapa saja yang merasa terbatas untuk mengeluarkan ekspresinya ,untuk bisa lebih bebas mengembangkan gagasan dan idenya atas dasar permasalahan apapun dalam koridor seni.
AMUBA
Tamara Pertamina, Nike Faradila, Jessica Putri, Vanessa Imel
Supported by: HONFoundation, Ethnictro, SOBA music studio