UPCOMING EVENT

Sound Adventure 2014

Sound Adventure merupakan kegiatan workshop musik yang berlangsung mulai tanggal 6-11 Januari 2014, kegiatan ini diselenggarakan oleh Art Music Today bekerjasama dengan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), dengan dikuratori oleh PietHein, Roderik De Mann dan Gatot Danar Sulistyono.

Ethnictro berkesempatan menghadirkan 6 siswa di hari pertama, dan setelah melewati proses, tersisa 4 siswa pada hari selanjutnya yang tergabung dalam kelompok pertama, yaitu Ancas, Heru, Alin, & Costis. Tulisan ini dibuat oleh 2 orang diantara siswa yang mengikuti program ini.

Kegiatan ini mengambil tema “Dawai Nusantara” yang mencoba mencari dan menggabungkan berbagai macam suara dengan berbagai instrumen, tanpa batasan jenis instrumen dan suara, dan dalam kegiatan ini berkumpul berbagai macam peserta dari berbagai multi-disiplin dan latar belakang, entah dia adalah seorang pemusik maupun bukan orang yang berkonsentrasi pada seni musik, dan dari sekian pendaftar akhirnya terkumpul sekitar 18 orang yang terbagi dalam 4 kelompok yaitu: Aliran, Nyanyian Bambu, Dialog dan Moksa.

Pada proses awal pembuatan karya seni, kami maupun kelompok lain menghadapi berbagai tantangan dan proses yang rumit dan membingungkan, mulai dari personil yang kurang akur maupun tidak mampu mengikuti proses, pro dan kontra bentuk akhir dari karya seni, hingga kebingungan untuk membentuk karya seni, dan dari berbagai proses tersebut muncullah beberapa kelompok yang memiliki beberapa kelebihan, seperti adanya komposer maupun memiliki senior yang sudah berpengalaman untuk menentukan bentuk seni.

Dalam beberapa hari dalam proses workshop, beberapa dari kami mencoba untuk mengalir sambil mencoba untuk mencari konsep yang pas dengan menggabungkan berbagai macam konsep, sehingga kami masih harus sering merubah susunan dari sketsa awal musik kami, dengan berbagai pertimbangan untuk mengambil berbagai macam bentuk dan nada serta improvisasi di setiap belokan bunyi, selain itu, kami juga mencoba untuk mengkomposisikan dan melakukan ujicoba pada berbagai instrumen sehingga diharapkan dapat memberikan bunyi yang pas untuk ditampilkan saat pertunjukan, walaupun kami tetap akan memberikan improvisasi dadakan saat pertunjukan puncak, pemimpin dari tim kami yaitu mas Vandy selalu memberikan arahan untuk komposisi tambahan maupun instrumen dan sketsa akhir untuk kelompok kami, dan hasil akhir maupun fokus model pertunjukan musik dari kelompok kami adalah komposisi nada dari alat musik yang dimainkan dengan berbagai cara (tanpa efek pada pertunjukan musik/ original) dan salah satu model macapat (seni bicara) gaya jawa.

Mungkin berbeda dengan kelompok lain yang menggunakan komposisi yang berbeda seperti kelompok Nyanyian Bambu yang menggunakan teknik mixing suara dan tambahan berbagai efek pada suara instrumen mereka yang tradisional dan keseluruhannya berbahan dasar bambu, atau kelompok Moksa yang menggunakan berbagai instrumen yang dimainkan dengan gaya yang benar-benar berbeda pada umumnya dan mengarah kepada etnomusik yang ditambah dengan seni tari sehingga menghasilkan nuansa mistis yang menarik, maupun kelompok Dialog yang menggunakan bass dan efeknya sebagai instrumen utama dan suara digital sebagai instrumen tambahannya dan ditambah dengan seni teater yang memukau sebagai covernya.

Secara keseluruhan hingga saat penampilan puncak, Mr Roderik De Mann dan Mr PietHein sangat puas terhadap konsep dan pertunjukan yang kami sajikan, mereke merasa bangga karena kami berhasil membuat konsep yang bebas dan tidak terpaku kepada berbagai model instrumen dan komposisi yang formal, dan berbagai improvisasi yang kami tawarkan kepada mereka dari berbagai proses pembuatan dan sharing dengan para komponis dan kurator menambah kepercayaan diri kami untuk mempersembahan pertunjukan yang terbaik dari kami, dan itulah hal terbaik dari tantangan workshop Sound Adventure 2014, yaitu dimana kami dapat mencoba untuk memaksimalkan kemampuan kami dalam mengkomposisikan dan mengkombinasikan kemampuan bermusik kami, dan pertunjukan puncak kami adalah hasil dari petualangan dan penjelajahan kami dalam bermusik.

Saya mengucapkan terima kasih kepada acara sound adventure, mas gatot, mr. Roderick de man, mr. Piet Hein dan yang paling penting mba ayie dan mas iqbal yang telah memberikan informasi tentang workshop sound adventure dan mengikutsertakan.

Dampak yang saya rasakan setelah mengikuti sound adventure adalah saya merasa lebih termotivasi lagi dalam bermusik. Ssaya juga merasa senang dapat bertemu dengan calon calon musisi dan seniman Indonesia khususnya di Yogyakarta. Kita dapat sharing soal musik dan pengaplikasian sound disana.

Setelah mengikuti acara sound adventure ini langkah saya dalam bermusik tidak akan berhenti karena tidak ada alasan buat saya untuk memperdalam lagi pengetahuan dalam bermusik. Karena musik adalah bagian penting dari hidup. Ada salah satu filosofi dimana disebutkan bahwa “kalau kamu ingin tau karakter dari suatu daerah atau negara tersebut, maka kenalilah dari musiknya. Kalau musiknya lembut berarti karakter penduduk disuatu daerah tersebut adalah lembut, sopan, ramah dan lainnya, begitu juga sebaliknya.”

——————————————————————-
Ancas Sanjaya Mahardika
Heru Apriansani
——————————————————————-

Sound Adventures 2014 | program edukasi (Yogyakarta 6 -11 Januari 2014)

Introduksi

Program kerjasama antara Art Music Today dan Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo akan dibimbing langsung oleh Roderik de Man (komponis) & Piet Hein (sonolog).

Tujuan dari proyek ini adalah memberikan pancingan dan dorongan dalam pengembangan kreativitas musik dan bunyi yang pada akhir proyek akan dipresentasikan dalam bentuk sesi presentasi final.

Pada awal program, Tutor akan memaparkan panjang lebar tentang musik, bunyi disertai dengan contoh-contoh audio seputar musik secara lebih rinci dan teknis. Topik nya meliputi; piano perpanjangan (prepared piano), perluasan kemungkinan teknik instrumentasi, musik elektronik, visual dan elemen-elemen teater dalam musik.

Eksplorasi dan eksperimentasi

Para peserta akan dipancing untuk mencari dan mencoba berbagai macam ragam kemungkinan yang dapat muncul dari sebuah alat musik. Hasil temuan-temuannya kemudian direkam sebagai hasil eksplorasinya.

Konsep dan Perencanaan

Peserta akan dipecah menjadi kelompok kecil dan ditantang untuk mengembangkan konsep menjadi bentuk karya yang didampingi oleh tutor dan pada akhirnya kelompok tersebut akan menuliskan hasil kesimpulannya.

Topik: pokok bahasan seputar bentuk yaitu content, tension, kontras dsb.

Presentasi Final

Secara informal tiap-tiap kelompok akan mempresentasikan hasil seluruh konsepnya. Sebagai Ide dasar adalah “archipel”. sebuah dawai musik kepulauan yang terhubung oleh titik berangkat eksperimentasi.

Jadwal program

Senin, 6 Januari 2014; 14:00 – 18:00 WIB

Pengantar oleh Roderik de Man. Penjelasan program secara umum dan pencarian nominasi calon peserta aktif.

Selasa, 7 Januari – Jum’at 10 Januari 2014

14:00 – 18:00 WIB

Pelaksanaan program oleh kelompok terpilih yang dibimbing oleh Roderik dan Piet Hein.

Sabtu, 11 Januari 2014; 15:30 WIB

Presentasi final.

Masing-masing kelompok akan berbagi mengenai hasil temuan masing-masing dengan suasana santai.

tempat:
PADEPOKAN SENI BAGONG KUSSUDIARDJO
Kembaran RT 04/RW 21, Kel. Tamantirto, Kec. Kasihan, Kab. Bantul DI Yogyakarta – Indonesia